FATHAN FLORA

Alamat Kami : Bumi Anggrek Blok P-177, Karang Satria, Bekasi - Indonesia, Contact Person : Anton (+62 878 8771 2909) atau Juli (0858 8101 2160), Email Address : fathanflora@gmail.com / ciptakaryabersaudara@yahoo.com

TANAMAN HIAS INDOOR

TANAMAN HIAS INDOOR

KEGUNAAN TANAMAN INDOOR

Tanaman di dalam ruangan dapat memberikan efek positif terhadap kesehatan mental, seperti mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Selain itu, keberadaan tanaman di dalam ruangan juga mampu memberikan efek relaksasi serta mampu memperbaiki mood dan membuat Anda lebih tenang. Ada beberapa jenis tanaman yang mampu menyerap gas-gas polutan spt : Dracaena, Sansevieria, Palm dll. Tanaman dalam ruangan selain menyerap gas polutan juga memberikan keuntungan lainnya yaitu udara menjadi lebih segar & bersih, ruangan menjadi lebih indah & menarik. Dengan adanya kondisi demikian secara tidak langsung bisa mempengaruhi productivitas orang-orang yang ada dalam lingkungan tsb,. Tanaman dalam ruangan sangat tergantung pada perawatan rutin dan cahaya. Jangka waktu daya tahan tanaman dalam ruangan bervariasi bergantung pada jenisnya, mingguan hingga bulanan.

19 April 2012

Antirayap Alami dari Tanaman Indonesia

Pengendalian rayap selama ini dilakukan dengan bahan kimia. Pembasmiannya juga fokus pada perlakuan kayu. Akibatnya, pembasmian rayap kadang mengorbankan serangga lain serta merugikan manusia.

Peneliti dari Balai Litbang Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Sulaeman Yusuf, mengembangkan bahan antirayap alami, ramah lingkungan dan selektif untuk memperbaiki cara pengendalian rayap.

"Bahan ini membasmi khusus rayap, tidak serangga lain. Selama ini dalam pengawetan kayu, kayunya yang diawetkan. Sekarang, serangganya yang kita kendalikan," papar Sulaeman.

Menurut Sulaeman, antirayap yang selektif diperlukan untuk memperkecil efek lingkungan pendendalian rayap. Di samping itu, hanya beberapa jenis rayap saja yang sebenarnya merusak kayu dan bangunan.

Tercatat, jenis rayap yang merusak bangunan adalah Coptotermes gestroi, C. curvignatus, Schedorhitotermes javanicus, Macrotermes gilvus, Microtermes spp. dan Cryptotermes cynocephalus.

Diantara beberapa spesies yang ditemukan di Indonesia, hanya 2 spesies yang menyerang bangunan, yakni Coptotermes gestroi dan C curvignathus. Jenis C. gestroi adalah yang paling ganas.

Untuk mengembangkan bahan antirayap selektif, Sulaeman mengeksplorasi keanekaragaman hayati Indonesia. Beberapa jenis tanaman dan jamur sudah ditelitinya.

Antirayap alami dipilih karena juga dipandang lebih ramah lingkungan. Bahan kimia antirayap tertentu, seperti aldrin dan chlordan, merugikan kesehatan dan bersifat karsonogenik.

Eksplorasi Sulaeman menunjukkan bahwa alam Indonesia ternyata menyimpan bahan antirayap alami. dari puluhan jenis yang diteliti, ada lima jenis yang efektif mengendalikan rayap.

Lima jenis tanaman tersebut adalah Bintaro (Carberra adollum dan Carbera manghas), Kecubung (Brugmansia candida), Antiaris toxicaria, Azadirachta nimba atau nimba dan tembakau (Nicotiana tabaccum).

Bahan aktif yang membunuh rayap pada jenis tumbuhan tersebut adalah Azadirachtin pada nimba, Eugenol pada cengkeh, Certerin pada Bintaro dan nikotin pada tembakau. Bahan itu merusak kulit dan lambung rayap.
                                                                                                                                                                    Buah Bintaro

"Kita akan cari lagi bahan aktifnya sehingga nanti bisa diproduksi," kata Sulaeman yang baru saja dilantik sebagai profesor riset bidang biomaterial pada rabu(8/4/2012). Menurur Sulaeman, bahan antirayap alami potensial untuk diproduksi. Apalagi, bahan alaminya sendiri tersedia melimpah di alam. "Misalnya bintaro, banyak sekali di pinggir jalan," ujar Sulaeman.

"Nantinya kita mungkin bisa memproduksi pestisida alami yang bebas dalam bentuk spray, seperti obat nyamuk, untuk mengendalikan rayap," pungkas Sulaeman.